PT Pertamina (Persero) Rugi Rp 982 Triliun dari Penjualan Pertamax
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim bahwa Indonesia atau PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian sebesar Rp 982 triliun dari penjualan Pertamax, sedangkan Malaysia untung Rp 280 triliun. Unggahan tersebut disertai gambar yang menampilkan perbandingan penjualan BBM di antara dua negara tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, dilansir dari tirto.id, tidak ditemukan angka Rp 982 triliun yang disebut dalam unggahan yang beredar dalam laporan keuangan resmi Pertamina. Pihak Pertamina membantah narasi soal kerugian mereka akibat menjual Pertamax, Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menegaskan bahwa informasi mengenai penjualan Pertamax dengan rugi 982 triliun merupakan informasi yang tidak berdasar. Perlu diketahui, harga Pertamax di Indonesia dan Malaysia juga memiliki kebijakan subsidi yang berbeda. Harga BBM di Malaysia lebih murah karena pemerintahnya memberi subsidi pada BBM berkualitas tinggi, sementara Indonesia hanya menyalurkan subsidi untuk BBM dengan kualitas lebih rendah. Dengan demikian, informasi mengenai klaim Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp 982 triliun dari penjualan Pertamax.